shilohcreekkennels.com

shilohcreekkennels.com – Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang dioperasikan oleh Antar Lintas Sumatera (ALS) mengalami kecelakaan mengerikan di jalan alternatif Bukittinggi-Padang Malalak, Agam, Sumatera Barat. Insiden yang terjadi kemarin sore tersebut mengakibatkan satu penumpang meninggal dunia dan tujuh lainnya mengalami luka berat. Bus tersebut sedang dalam perjalanan dari Sumatera Utara menuju Tangerang, Banten, dengan 50 penumpang di dalamnya.

Kesaksian Penumpang Terluka

Jojor Sigalingging, salah satu penumpang yang mengalami luka, menjadi saksi mata saat bus terbalik. Menurutnya, kecelakaan terjadi setelah sopir bus berganti saat bus melintas di Bukittinggi. Jojor, yang saat itu tidak tidur, mengatakan bus berjalan dengan kecepatan lambat dan tiba-tiba oleng sebelum akhirnya terguling.

Peristiwa Menjelang Kecelakaan

Jojor menambahkan bahwa sejak keberangkatan dari Siborongborong, ia telah merasakan bahwa bus berjalan lebih lambat dari biasanya dan sepertinya mengalami masalah teknis. Penumpang sempat berhenti di sebuah rumah makan selama dua jam di mana sopir memeriksa kondisi kendaraan sebelum melanjutkan perjalanan.

Kesaksian Lengo Gini Tanjung

Penumpang lainnya, Lengo Gini Tanjung, juga memberikan kesaksian yang serupa tentang kondisi bus sebelum kecelakaan. Lengo mencium aroma seperti kabel terbakar dan mendengar suara yang tidak biasa dari mesin bus saat melintasi wilayah Danau Toba. Meskipun sopir berganti sebelum kecelakaan, Lengo mengatakan bahwa sopir dalam kondisi prima dan tidak tampak mengantuk.

Dampak Kecelakaan

Banyak penumpang mengalami luka akibat terjepit dan terkena pecahan kaca. Lengo sendiri terluka di kepala dan tangan, dan hanya sadar setelah dievakuasi oleh anaknya.

Penanganan dan Evakuasi Korban

Kombes Pol Dwi Nur Setiawan, Dirlantas Polda Sumbar, mengkonfirmasi bahwa bus tersebut membawa 50 orang penumpang, termasuk tiga anak-anak. Korban kecelakaan telah dirujuk ke berbagai fasilitas kesehatan di Sumatera Barat, termasuk Puskesmas Malalak, RSAM Bukittinggi, dan RSUD Padang Pariaman, di mana korban yang meninggal dunia juga diidentifikasi.

Investigasi akan dilanjutkan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk masa depan. Peristiwa ini menyoroti pentingnya pemeliharaan kendaraan dan keselamatan di jalur transportasi yang sering digunakan oleh bus AKAP.