shilohcreekkennels.com – Armand Darmadji, Manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, mengungkapkan bahwa beberapa isu psikologis telah menjadi hambatan bagi atlet-atlet Indonesia pada ajang BWF Super 1000 Indonesia Open 2024. Turnamen ini, diikuti oleh 30 atlet Indonesia termasuk enam yang telah memastikan partisipasi mereka di Olimpiade mendatang, menjadi penting sebagai persiapan final sebelum Olimpiade.
Dari enam atlet yang telah lolos ke Olimpiade, hanya Gregoria Mariska Tunjung yang berhasil mencapai perempat final, sementara atlet lainnya tersingkir lebih awal. “Kami telah mempersiapkan atlet dengan intensif sebelum mereka bertanding di Singapura dan Indonesia, dengan tujuan memberikan mereka kebebasan lebih dalam bermain untuk melihat hasilnya,” ujar Darmadji. Namun, dari pengamatan tersebut, ditemukan bahwa ada masalah signifikan yang perlu ditangani.
Salah satu masalah utama yang diidentifikasi adalah tekanan psikologis yang dirasakan oleh atlet, seperti yang diungkapkan oleh Jonatan Christie. Christie merasa tertekan dengan harapan untuk mendapatkan posisi kedua yang akan menguntungkan posisi awalnya di Olimpiade. “Ini menciptakan tekanan yang pada akhirnya berdampak negatif pada performanya,” tutur Darmadji.
Menanggapi masalah ini, tim Ad Hoc telah mengambil langkah untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan merencanakan simulasi pelatihan secara internal. “Kami telah melakukan rapat internal dan telah menerima instruksi dari ketua untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Program pelatihan akan dikoordinasikan oleh Ricky Sobagdja, Kabid Binpres dan wakil manajer yang juga bertanggung jawab atas program pelatihan,” jelas Darmadji.
Langkah-langkah perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan atlet Indonesia dalam menghadapi persaingan di Olimpiade Paris, dengan fokus khusus pada penanganan masalah psikologis yang dihadapi para atlet.